Acara budaya, olahraga, festival musik, dan acara belanja pada tahun 2025 akan memberikan peluang menarik bagi para pemasar untuk berinteraksi dengan konsumen di seluruh dunia. Menyelaraskan strategi dengan acara-acara penting saat perusahaan menjadwalkan kalender pemasaran mereka untuk tahun ini membantu menciptakan perbincangan, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan membuka prospek ritel baru. Dari tur musik yang sangat ditunggu-tunggu hingga acara budaya dan komunitas, tahun ini menawarkan berbagai peluang untuk berinteraksi dengan berbagai kelompok. Tulisan blog ini membahas 40 acara budaya. Tulisan ini membahas bagaimana merek dapat secara strategis memanfaatkan momen-momen ini untuk meningkatkan visibilitas dan mendorong penjualan di seluruh industri kecantikan, mode, hiburan, serta makanan dan minuman.
Daftar Isi
Peristiwa Budaya Utama yang Membentuk Perilaku Konsumen Tahun 2025
Tur Musik: Mendorong Keterlibatan Budaya Pop
Acara Olahraga: Meningkatkan Visibilitas Merek
Acara Belanja: Peluang Puncak untuk Penjualan Ritel
Acara Budaya dan Berbasis Isu: Memanfaatkan Keterlibatan Komunitas
Perayaan Keagamaan dan Tradisi: Membangun Relevansi Budaya
Memaksimalkan Keterlibatan Merek Selama Momen Budaya Besar
Membuat Kampanye Interaktif dan Berbasis Pengalaman
Mengintegrasikan Keberlanjutan ke dalam Strategi Acara
Memanfaatkan Media Sosial dan Aktivasi Digital
Kesimpulan: Memanfaatkan Peluang untuk Kesuksesan Pemasaran di Tahun 2025
Peristiwa Budaya Utama yang Membentuk Perilaku Konsumen Tahun 2025
Pada tahun 2025, beberapa acara akan mendominasi kalender budaya dan menciptakan titik sentuh yang kuat untuk aktivasi merek. Momen-momen ini menawarkan potensi pemasaran dan ritel serta sarana bagi merek untuk terlibat dalam percakapan budaya yang bermakna. Berikut adalah beberapa acara utama yang perlu diperhatikan pada tahun 2025:
Tur Musik: Mendorong Keterlibatan Budaya Pop

Namun, salah satu cara paling efektif bagi perusahaan untuk berinteraksi dengan konsumen mereka adalah tur musik. Misalnya, Tur Live '25 Oasis menandai acara langsung pertama band tersebut sejak bubar pada tahun 2009. Khususnya di kalangan konsumen Gen X, Milenial, dan Gen Z yang lebih tua, tur yang sangat ditunggu-tunggu ini akan menciptakan kegembiraan besar yang dimulai di Cardiff pada bulan Juli dan berakhir di São Paulo pada bulan November.
Perusahaan mode, kecantikan, dan gaya hidup dapat memanfaatkan waktu ini dengan membuat kampanye digital untuk penonton konser, acara tatap muka, dan kolaborasi produk khusus. Begitu pula, musisi seperti Dua Lipa dan Tyler, the Creator, akan mengadakan tur pada tahun 2025, yang menawarkan cara lain bagi bisnis untuk berinteraksi dengan penggemar setia.
Mendukung Wawasan: Seperti yang ditunjukkan oleh acara-acara seperti Glastonbury dan Coachella, industri musik live di Inggris telah dinilai mencapai £3.5 miliar pada tahun 2024 dan diperkirakan akan terus meningkat. Bagi perusahaan yang menargetkan konsumen yang lebih muda, hal ini menekankan semakin relevannya festival musik sebagai tempat pemasaran berdasarkan pengalaman (Mintel).
Acara Olahraga: Meningkatkan Visibilitas Merek

Acara olahraga akan tetap menjadi hal yang cukup penting dalam rencana pemasaran di seluruh dunia pada tahun 2025. Ditetapkan pada bulan Agustus 2025 di Inggris, Piala Dunia Rugbi Wanita tampaknya menjadi titik balik yang signifikan. Lebih jauh lagi, Olimpiade Dunia dan Piala Afrika akan lebih banyak berfokus pada prestasi atletik. Perusahaan makanan dan minuman, hotel, dan sponsor dapat meningkatkan pemasaran mereka dan memanfaatkan tren pariwisata olahraga yang berkembang yang dihadirkan oleh acara-acara ini.
Mendukung Wawasan: Meningkat secara stabil sebesar 2.47% dari tahun 2025 hingga 2028, industri acara olahraga di seluruh dunia diprediksi akan mencapai $35.26 miliar pada tahun 2025 (Statista). Hal ini menunjukkan minat yang berkelanjutan terhadap olahraga dan kemungkinan bagi para pemasar untuk menyertakan sponsor, pengenalan produk, dan aliansi dalam acara-acara besar.
Acara Belanja: Peluang Puncak untuk Penjualan Ritel

Penjualan yang memecahkan rekor pada tahun 2025 akan terus tercipta melalui momen belanja, termasuk Singles' Day (11.11) dan Amazon Prime Days. Menawarkan diskon khusus, produk edisi terbatas, dan pengalaman merek yang unik secara daring dan di dalam toko akan membantu perusahaan mempersiapkan diri menghadapi masa-masa belanja tersibuk ini. Dengan volume penjualan yang jauh lebih tinggi daripada Black Friday dan Cyber Monday, Singles' Day sendiri telah berkembang menjadi fenomena ritel di seluruh dunia.
Mendukung Wawasan: Wawasan pendukungnya adalah Selama Festival Belanja 11.11 (Cooig) yang diselenggarakan oleh Taobao dan Tmall Group, lebih dari 66 perusahaan pakaian dan 79 bisnis kecantikan pada tahun 2024 mencapai volume produk bruto lebih dari RMB 100 juta. Perusahaan yang menargetkan pelanggan Tiongkok harus menggunakan acara ini sebagai komponen rencana pemasaran global mereka.
Acara Budaya dan Berbasis Isu: Memanfaatkan Keterlibatan Komunitas
Acara berbasis isu seperti Bulan Peduli Kesehatan Mental dan Hari Bumi menawarkan tempat yang bagus bagi perusahaan untuk menunjukkan dedikasi mereka terhadap masalah sosial dan keberlanjutan. Acara ini memungkinkan perusahaan berpartisipasi dalam kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) jangka panjang, menumbuhkan loyalitas pelanggan menggunakan koneksi dengan isu yang disukai pelanggan.
Perusahaan di sektor kesehatan dan kecantikan dapat menemukan ide dalam pencapaian tahun lalu, termasuk iklan berbasis isu. Misalnya, perusahaan yang secara aktif mendukung isu keberlanjutan atau menyediakan barang ramah lingkungan sesuai dengan acara Hari Bumi mungkin akan mendapatkan banyak popularitas. Kesehatan mental dan kesejahteraan akan menjadi fokus utama tahun ini; merek didorong untuk membantu program kesejahteraan emosional.
Mendukung Wawasan: Dari pelanggan Kanada, 83% bermaksud membeli selama acara penjualan besar, termasuk Cyber Monday pada tahun 2024, Black Friday, dan Singles' Day (Statista). Tingkat perhatian konsumen ini menunjukkan bagaimana pemasaran yang tepat waktu dan berorientasi pada tujuan dapat memotivasi tindakan konsumen dan meningkatkan reputasi merek.
Perayaan Keagamaan dan Tradisi: Membangun Relevansi Budaya

Secara global, acara keagamaan dan budaya seperti Tahun Baru Cina, Diwali, dan Natal memberikan peluang khusus bagi bisnis untuk membuat iklan yang relevan secara regional dan menarik bagi berbagai kelompok. Misalnya, Tahun Baru Cina merupakan musim belanja yang penting di Cina dan Asia Tenggara, tempat para pengecer dapat memperoleh keuntungan dari hadiah, pakaian, makanan, dan barang-barang yang berhubungan dengan hiburan.
Bagi perusahaan di industri makanan dan minuman, Natal dan Paskah juga menawarkan prospek pemasaran yang kuat. Dari produk khusus musiman hingga barang-barang edisi terbatas, hari raya keagamaan menghadirkan peluang besar bagi keterlibatan konsumen dan aktivitas ritel.
Mendukung Wawasan: Salah satu hari raya terpenting yang dirayakan oleh masyarakat Hindu, Diwali, masih mengalami peningkatan belanja konsumen di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan di industri kosmetik, makanan, dan mode dapat memanfaatkan peluang ini untuk menarik minat pasar barang-barang perayaan yang sedang naik daun.
Memaksimalkan Keterlibatan Merek Selama Momen Budaya Besar
Perusahaan yang ingin memaksimalkan acara budaya penting ini pada tahun 2025 harus menjadi pemikir yang strategis dan inovatif. Berikut adalah beberapa strategi untuk menjamin keterlibatan pelanggan selama acara yang dipublikasikan dengan baik:
Membuat Kampanye Interaktif dan Berbasis Pengalaman
Keberhasilan pada tahun 2025 akan bergantung pada pengembangan pengalaman interaktif dan mendalam yang melampaui iklan konvensional—generasi muda, terutama merek yang menyediakan acara khusus dan kesempatan untuk berinteraksi dengan selebritas pilihan mereka. Pertemuan virtual, kemitraan dengan influencer, dan materi bermerek seperti streaming langsung atau konten eksklusif di balik layar dapat meningkatkan profil merek selama tur besar atau acara atletik.

Mengintegrasikan Keberlanjutan ke dalam Strategi Acara
Merek harus memastikan rencana pemasaran dan ritel mereka melengkapi prinsip ramah lingkungan karena konsumen mengutamakan keberlanjutan. Untuk produk edisi terbatas atau menyediakan barang ramah lingkungan yang unik selama acara seperti Hari Bumi dan Tahun Baru Cina, misalnya, menyertakan bahan kemasan yang berkelanjutan akan membantu meningkatkan kredibilitas merek dan menarik konsumen yang peduli lingkungan.
Mendukung Wawasan: 65% dari 2,000 konsumen di seluruh dunia menyatakan bahwa mereka cenderung membeli dari perusahaan yang berdedikasi pada keberlanjutan (Mintel). Perusahaan yang secara sengaja mengaitkan isu lingkungan dengan peristiwa penting akan membantu proyek yang layak dan meningkatkan posisi pasar mereka.
Memanfaatkan Media Sosial dan Aktivasi Digital
Pada tahun 2025, pengaruh media sosial tidak dapat terlalu ditekankan. Perusahaan harus menggunakan situs seperti Instagram, TikHub, dan Pinterest untuk menghasilkan buzz selama acara budaya penting karena konsumen menghabiskan lebih banyak waktu di sana. Dari kampanye tagar hingga hubungan dengan influencer, media sosial sangat penting dalam meningkatkan kesadaran merek dan memotivasi keterlibatan konsumen di acara-acara besar.
Mendukung Wawasan: Data dari Statista menunjukkan bahwa 4.7 miliar pengguna media sosial aktif di seluruh dunia diprediksi akan meningkat pada tahun 2024 dan sudah ada saat ini. Perusahaan yang menggunakan iklan media sosial yang terkait dengan acara seperti Super Bowl atau Coachella dapat menjangkau khalayak yang sangat besar di seluruh dunia.
Kesimpulan: Memanfaatkan Peluang untuk Kesuksesan Pemasaran di Tahun 2025
Pada tahun 2025, perusahaan di berbagai sektor dapat menyesuaikan rencana ritel dan pemasaran mereka dengan acara budaya dunia. Setiap acara—mulai dari tur musik hingga acara atletik, festival ritel, hingga kampanye yang berfokus pada tujuan—menawarkan peluang berbeda untuk melibatkan orang dengan cara yang signifikan. Bisnis dapat membuka sumber pendapatan baru, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan menciptakan ekuitas merek jangka panjang dengan merencanakan acara-acara ini dan mengembangkan pemasaran yang kreatif dan interaktif. Bagi perusahaan yang siap menyambut gebrakan budaya yang memengaruhi perilaku pelanggan di seluruh dunia, tahun 2025 dapat menjadi tahun ekspansi yang belum pernah terjadi sebelumnya jika rencana yang tepat diterapkan.